Kaganga.com PALI - Sebanyak 174 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dugaan sementara, menu ikan tongkol suwir menjadi pemicu utama insiden ini.

Gejala yang dialami para siswa meliputi mual, muntah, dan sakit kepala. Peristiwa ini memicu kekhawatiran orang tua dan masyarakat setempat, serta mendorong intervensi cepat dari pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Dinkes Sumsel).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel, Dedy Irawan, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengumpulkan sejumlah sampel untuk keperluan investigasi. Sampel tersebut mencakup muntahan siswa, makanan yang dikonsumsi, makanan yang masih tersisa di dapur, serta air yang digunakan untuk memasak.

“Sampel-sampel tersebut sudah kami kirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Palembang untuk dianalisis. Hasilnya diperkirakan keluar dalam waktu lima hari ke depan, namun kami meminta proses dipercepat,” ujar Dedy pada Rabu (7/5/2025).

Dugaan awal mengarah pada menu ikan tongkol suwir yang dikatakan oleh beberapa siswa memiliki bau dan rasa yang tidak biasa. “Dari keterangan siswa, ikan tersebut berbau aneh dan rasanya tidak seperti biasanya,” tambahnya.

Jumlah korban terus bertambah sejak laporan awal. Sebelumnya tercatat 121 siswa mengalami keracunan, namun data terbaru dari RSUD Talang Ubi menunjukkan jumlahnya telah meningkat menjadi 174 orang.

Dari total tersebut, delapan siswa masih menjalani perawatan medis. Meski demikian, kondisi mereka dilaporkan telah stabil dan sedang dalam tahap pemulihan. Sementara itu, 166 siswa lainnya telah diperbolehkan pulang dan beberapa bahkan sudah kembali bersekolah.

Kasus ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG dan prosedur pengolahan makanan di sekolah-sekolah menjadi hal yang mendesak guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.