Kaganga.com,Palembang - Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel memprediksi jika pada masuk Arus Mudik Idul Fitri 1443 Hjriah juga akan menjadi puncak Kemacetan. Hal ini disampaikan Kepada Dinas Perhubungan Sumsel Ari Narsa, Senin (25/4/2022). Kata Ari prediksi itu juga mengingat dua tahun sebelumnya pemerintah melarang masyarakat untuk mudik akibat pandemi COVID-19.
Ia menyebutkan saat mudik nanti hampir 50 persen pemudik akan menggunakan transportasi darat karena akses saat ini dipermudah dengan adanya jalan Tol.
"Kami memperkirakan kemacetan itu akan dimulai tanggal 29 sampai H-1 itu puncak kemacetan, "kata dia.
Ari Narsa mengatakan ada beberapa daerah yang dipetakan masuk kategori rawan kemacetan, rawan kecelakaan dan longsor, rawan banjir, dan pasar tumpah, yang perlu diwaspadai pemudik.
"Kami sudah koordinasikan dengan semua instansi, kita siap melakukan pengamanan dan pengamanan pemudik," jelasnya.
Ari menilai masyarakat perlu mengatur waktu perjalanan agar tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas akibat melakukan perjalanan di waktu yang bersamaan. Apalagi pada puncak arus mudik yang diprakirakan jatuh mulai pada 29 April 2022.
"Perlu diantisipasi bersama bagi masyarakat misalnya tidak pergi serentak pada saat puncak arus mudik mungkin bisa diatur sebelum tanggal tersebut dan juga utamakan keselamatan tingkatkan kewaspadaan karena harapan kita mudik ini dengan baik, "kata dia.
Sementara itu perkiraan daerah rawan macet mayoritas tersebar di Jalan Lintas Timur Sumatera, seperti di Jaoan Indralaya-Palembang, KM12 Palembang-Betung, dan Sekayu. Ada juga dj jalur Lintas Tengah Sumatera yang berada di Prabumulih, Muara Enim, dan Martapura Ogan Komering Ulu Timur.
Begitu masuk ke wilayah Palembang, pemudik harus menambah tenaga ekstra karena banyak titik yang terjadi kemacetan. Mulai dari pintu keluar tol Keramasan hingga Jalan Alang-Alang Lebar, dan KM 12.
Kemacetan lebih sering terjadi lagi jika pemudik melewati jalur dalam kota. Penumpukan kendaraan bisa saja terjadi mulai dari Kertapai hingga KM 12.
Pasar tumpah juga dapat menimbulkan kemacetan. Pasar tumpah ini berada di beberapa lokasi, yakni Pasar Indralaya (Ogan Ilir), Pasar Tugu Mulyo (Ogan Komering Ilir), Pasar Sungai Lilin/Banyung Licir (Musi Banyuasin), Pasar Padang Tepong, Pasar Pendopo, Pasar Tebing Tinggi (Empat Lawang), dan Pasar Jarai (Lahat).
Sedangkan untuk angkutan mudik, Ia menjelaskan Tarif dipastikan bakal ada kenaikan. Kisarannya 10 sampai 30 persen. Namun, penetapan tarif batas atas-batas bawah, biasanya dipakai tarif batas atas. Saat ini sudah ada yang menerapkan tuslah.
"Semua aramada angkutan orang wajib mengikuti aturan kenaikan ini dan tidak melebihi aturan Tuslah,," terangnya.
Sedangkan untuk KIR kendaraan nanti akan ada pengecekan langsung di setiap armada pengangkutan orang. Tentu meskipun selama 2 tahun tak ada mudi, menurutnya masih banyak kendaraan baik AKAP atau AKDP yang masih panjang batas laik KIR nya.
"Tak lama lagi kita akan ada pengecekan KIR bersamaan dengan pembukaan Posko Arus Mudik di setiap Terminal Bus," ungkapnya
Penulis : Reza Mardiansyah
Editor : Inesalk
Tag : Arus Mudik Mudik Lebaran