Kaganga.com,Bandung - Merubah pandangan generasi Z terhadap stigma bahwa museum merupakan tempat yang kuno dan membosankan. Melalui kunjungan Prodi Ilmu Komunikasi President University ke Museum Pos Indonesia yang merupakan kegiatan kuliah lapangan tahunan dari implementasi program kurikulum Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) pada mata kuliah Event Campaign Management, Quantitative Research, dan Photojournalism.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk lebih mengenal serta peduli terhadap sejarah dan peninggalan Indonesia, salah satunya adalah peninggalan Pos Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menambahkan daya tarik untuk berkunjung ke Museum Pos Indonesia.
“Karena perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat anak muda jarang untuk mau ke museum. Cukup miris sebenarnya, karena anak muda lebih memilih media sosial ketimbang ke museum,” ucap Ibu Erlin sebagai pengelola Museum Pos Indonesia.
Di sisi lain, Ibu Erlin mengatakan bahwa adanya media sosial juga dapat membantu untuk meningkatkan daya tarik generasi Z berkunjung ke museum. Oleh karena itu, Museum Pos Indonesia juga membuka kesempatan untuk mahasiswa-mahasiswi yang ada di Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam mengelola museum melalui konten-konten yang ada di media sosial, salah satunya adalah Instagram.
“Untuk generasi Z, museum bukan selalu tempat yang kuno, bukan hanya tempat sejarah saja. Melainkan, museum juga dapat menjadi sarana edukasi, informasi, dan tempat publik untuk semuanya. Kebetulan Museum Pos Indonesia akan di bangun menjadi tempat yang dapat menjadi hiburan dan berwisata heritage seperti kafe,” ucap Ibu Erlin sebagai harapannya kepada generasi Z.
Penulis: Nadia Candraningtyas, Joana Ryanjani Tenggara/ Mahasiswi Ilmu Komunikasi President University
Editor : Inesalk