Palembang - Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) Palembang mencatat sepanjang tahun 2021, kontribusi pendapatan laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) masih rendah. Bahkan dari keseluruhan BUMD yang ada, baru tiga perusahaan memberikan sumbangsih bagi hasil kepada Pemerintah Kota (Pemkot).
"Setidaknya ada lebih dari lima BUMD di Palembang, tapi yang memberikan kontribusi bagi hasil laba pendapatan masih minim," ujar Kepala BPKAD Palembang, Zulkarnain, Jumat (28/1/2022).
Padahal BUMD di Palembang bergerak di berbagai sektor, seperti air bersih, jaringan gas rumah tangga, transportasi, perbankan, dan pengelolaan pasar antara lain PT Patralog, PT SP2J, Perumda Pasar, PDAM Tirta Musi, BSB dan BPR Palembang.
"Dari BUMD yang ada belum semuanya yang berkontribusi kepada Pemkot. Bahkan ada yang baru tahun kemarin (2021) berkontribusi seperti PD Pasar," bebernya
Berdasarkan data BPKAD Palembang tahun 2021, BUMD yang memberikan bagi hasil usaha ke Pemkot yakni Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi senilao Rp55 miliar, Bank Sumsel Babel diangka Rp10 miliar dan dari PD Pasar hanya berkisar Rp200 juta.
“Untuk PD Pasar, kami (Pemkot) berharap ke depan di tahun selanjutnya akan terus berkontribusi,” tambahnya
Sedangkan untuk BUMD lain, seperti PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) dan Patralog, hinga saat ini belum ada catatan kontribusi bagi hasil. Karena untuk Patralog memang tidak ada penyertaan modal dari Pemkot.
"Tapi SP2J diberikan penyertaan modal oleh pemkot dan SP2J ini kalau setau saya, selama menjabat (BPKAD) memang belum (memberikan hasil ke pemkot Palembang,” timpalnya.
Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo menambahkan, terkait dengan kinerja BUMD yang belum memberikan kontribusi bagi hasil laba kepada Pemerintah Kota, tentu ke depan akan diupayakan perbaikan dan evaluasi.
"Ini akan kita upayakan, agar apa yang diusahakan memberikan hasil yang optimal,”pungkasnya
Penulis : Ines Alkourni