Kaganga.com,Palembang - Gubernur Provinsi Sumsel Herman Deru menyatakan dirinya siap membantu persoalan mahasiswa Universitas Islam Negri (UIN) Raden Fattah Palembang dalam polemik Uang Kuliah Tunggal (UKT). Saat di bincangi di kantornya, Herman Deru menjelaskan jika persoalan UKT merupakan persoalan internal Mahasiswa UIN dan pihak rektorat.
"Sebenarnya ini masalah Internal mereka," kata Deru, Jumat (11/2/2022).
Namun, Herman Deru memyampaikan jika Pemprov Sumsel tidak akan tinggal diam dan siap melakukan mediasi antar kedua belah pihak. Pihaknya bersedia untuk menampung seluruh aspirasi dari semua kalangan. Termasuk masalah yang dihadapi mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang saat ini.
"Kapanpun kami bersedia untuk membantu," ungkapnya.
Sebelumnya diketahui Gubernur Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang, Akhmad Saiful mengatakan saat ini mahasiswa UIN Raden Fatah tengah dihadapkan dengan kebijakan kampus yang menurutnya cukup mencederai mereka. Pasalnya, pada awal pemberian bantuan yang tertuang dalam Surat Keterangan Nomor B.001/Un.09/4.2.PP.09/01/2022, Saiful menegaskan UIN tidak menginformasikan adanya pembatasan kuota seperti yang saat ini telah beredar.
“Awal polemik ini ada saat pada tanggal 26 Januari lalu mahasiswa yang memperoleh bantuan pemotongan hendak melakukan pembayaran, namun sistem pembayaran waktu itu dikabarkan sedang error. Alhasil membuat mereka harus menunggu hingga sistem kembali normal, setelah normal jumlah UKT yang harus dibayar malah kembali seperti saat sebelum dipotong,” jelasnya
Penulis : Reza Mardiansyah
Editor : Inesalk
Tag : Pemerintah Provinsi