7 Mei 2025 15:50

Manajemen Komitmen Selesaikan Gaji Secepat Mungkin, Industri Olahraga Lagi Memprihatinkan

Manajemen Komitmen Selesaikan Gaji Secepat Mungkin, Industri Olahraga Lagi Memprihatinkan

Kaganga.com,PALEMBANG - Tunggakan gaji pembayaran pemain Sriwijaya FC (SFC) musim 2024/2025 terus dilakukan pembayaran secara bertahap hingga tuntas. Namun keadaan itu tidak hanya dialami Elang Andalas juga berdampak kepada klub-klub sepakbola di Tanah Air.

Direktur Olahraga (Sporting Director) PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PTSOM) Anggoro Prajesta meminta maaf kepada pemain atas keterlambatan gaji yang terjadi dan tidak membuat nyaman. 

"Kami minta maaf sebesar-besarnya dan mengapresiasi segala jerih payah yang sudah dilakukan pemain kepada klub selama ini. Kami juga terimakasih terhadap kesabarannya selama ini,"kata dia pada Rabu 7 Mei 2025. 

Goro nama sapaan akrab Anggoro Prajesta menuturkan semuanya seharusnya sudah selesai di bulan April kemarin. Namun terdapat kendala di investor yang belum masuk hingga sekarang.

"Situasi ini terjadi karena dana dari investor yang seharusnya dapat dicairkan mengalami kemunduran. Saat ini manajemen berupaya pencairan bisa dilakukan, sehingga hak pemain dapat dipenuhi tidak ada hambatan lebih lanjut,"tuturnya.

Dia menegaskan tidak usah khawatir Manajemen SFC musim 2024/2025 tetap berusaha untuk menyelesaikannya secepat mungkin.

"Tentunya manajemen SFC, tetap berkomitmen untuk menyelesaikan kewajiban ini secepat mungkin. Kami sangat menghargai pengertian yang diberikan selama ini. Dan semoga segala hal dapat diselesaikan dengan baik dan lancar,"ucapnya.

Fenomena kesulitan finansial klub sepakbola tidak hanya melanda SFC juga menerjang klub-klub lain di Liga 2, bahkan di Liga 1. 

Di klub Liga 2 ada sebanyak 13 dari 26 kontestan Liga 2 musim ini belum menyelesaikan pembayaran hak-hak kepada pemain. Artinya, 50 persen dari peserta Liga 2 memiliki masalah finansial.

Klub-klub itu ada SFC, PSKC Cimahi, Persikas Subang, Persikota Tangerang, Persikabo 1973, Nusantara United, Persiku Kudus, Gresik United, Persewar Waropen, PSCS Cilacap, Persiraja Banda Aceh, Persipal Palu, dan Persipa Pati.

Lalu di klub Liga1, teerdapat enam klub belum memberikan hak finansial kepada eks pemain mereka, mulai dari kurun waktu 2019 hingga 2025. Keenam klub itu ialah PSM Makassar, Madura United, PSIS Semarang, Arema FC, Semen Padang, dan Persis Solo.

Merespon itu Anggoro Prajesta menilai iklim industri sepakbola di Indonesia memang masih sangat mengkhawatirkan. Itu menandakan industri sepakbola Indonesia masih belum berjalan optimal. 

"Ini menjadi PR bagi seluruh stakeholder sepakbola Indonesia, seluruh pengelola klub, seluruh manajemen klub, seluruh suporter, seluruh fans, PSSI, dan operator liga LIB,"kata dia

Dia berharap semuanya harus bergotong royong bahu membahu membuat iklim sepakbola lebih baik lagi. Menurutnya tentunya dari segi kompetisi dan regulasi bisa mendukung industri sepakbola. 

"Kita menyambut baik jika memang ada rencana dari PSSI untuk kembali membuka kran APBD untuk pembinaan usia muda. Saya rasa hal itu sangat baik juga karena kita juga tidak bisa menggantungkan semua ini dari industri sepakbola yang memang tidak berjalan saat ini dan semua itu PR kita semua,"harapnya.

Editor : Inesalk

Tag : Sriwijaya FC

Komentar