Kaganga.com Palembang – Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan bergerak cepat menyiagakan personel dan peralatan, termasuk pesawat water bombing. Upaya ini dilakukan mengingat musim kemarau diprediksi berlangsung lebih panjang dari tahun sebelumnya.

Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M. Iqbal Alisyahbana, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan berbagai langkah strategis, termasuk penetapan status siaga karhutla yang direncanakan pada akhir Mei atau awal Juni 2025. Penetapan ini menjadi penting untuk mempercepat penanganan potensi kebakaran yang bisa meluas.

“Status siaga perlu segera ditetapkan karena kita sekarang berada di masa peralihan musim. Koordinasi sudah kita mulai sejak kemarin, termasuk dengan Danlanud untuk kesiapan pesawat water bombing,” ujar Iqbal pada Senin (5/5/2025).

Koordinasi lintas sektor juga telah dilakukan oleh BPBD Sumsel bersama unsur TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya. Selain itu, pihaknya juga berencana menjalin komunikasi dengan Danrem guna menyiapkan penempatan personel Satgas Karhutla di wilayah rawan.

Menurut Iqbal, minimal dua daerah terdampak diperlukan untuk mengusulkan status siaga. Namun, hingga saat ini sudah ada tiga daerah yang mengajukan, yakni Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan Banyuasin. Ini menjadi dasar kuat untuk segera mengambil langkah cepat penanggulangan.

“Kalau penetapan status siaga terlalu lama, kita khawatir hotspot meningkat signifikan. BMKG juga memperkirakan kemarau kali ini akan lebih panjang, bahkan serupa dengan tahun lalu,” jelasnya.

BPBD memastikan kesiapan personel dan peralatan dalam kondisi optimal. Mereka juga mengandalkan hasil latihan terpadu bersama TNI dan Polri tahun lalu sebagai bekal penting dalam menghadapi musim rawan karhutla.

Setelah penetapan status siaga, BPBD akan menggelar Apel Siaga Karhutla sebagai bentuk komitmen kesiapsiagaan dan pengawasan intensif terhadap wilayah-wilayah rawan terbakar. Tujuan utamanya adalah meminimalisir dampak karhutla terhadap masyarakat dan lingkungan.